Kamis, 22 Desember 2011

Agama Islam menjadi landasan Sekolah Dasar di Banjarsari, Ciamis

Sarana dan prasarana

Transportasi

Pendidikan

Sekolah menengah atas (SMA) atau yang sederajat di kecamatan ini di antaranya adalah Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Banjarsari, SMAN 2 Banjarsari, SMA Plus Al-Hasan, SMA Muhammadiyah Banjarsari, dan MA PUI Banjarsari. Kemudian sekolah menengah kejuruan (SMK) di antaranya SMK Siliwangi AMS, SMK Muhammadiyah 1 Banjarsari, dan SMK Muhammadiyah 2 Banjarsari. Sedangkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) atau yang sederajat di kecamatan ini di antaranya adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Banjarsari (di Desa Cibadak), SMPN 2 Banjarsari (di Desa Cicapar), MTs Al-Hasan, MTs PUI Banjarsari (di Desa Cibadak), dan SMP Plus (di Desa Pasawahan). Untuk perguruan tinggi (PT), di kecamatan ini baru dibuka setelah tahun 2000-an, yakni kelas jauh Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, pada kelas Diploma-2, untuk program penyediaan guru SD yang lebih baik. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam ada juga beberapa di sini. Salah satu di antaranya ialah Pondok Pesantren Miftahul `Ulum Pimpinan KH. Hasan Bisri yang terletak di Desa Kawasen. Di dalam pondok ini juga dikelola pendidikan formal seperti TK Plus Al-Hasan, MTs Al-Hasan, dan SMA Plus Al-Hasan. Para siswa yang datang dari berbagai daerah selain belajar secara formal mereka juga belajar mengaji di pondok ini. Dan yang terakhir adalah Pesantren PERSATUAN ISLAM (PPI) No. 100 Banjarsari yang didirikan oleh KH. Ade Abdurrahman, Lc. bersama rekan-rekannya sejak tahun 1992, hingga kini PPI mengelola pendidikan formal mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (TPA), MTs hingga jenjang Mu'allimien. No. urut 100 di Pesantren ini mengacu pada No. urut jumlah pesantren yang didirikan dibawah Ormas Persatuan Islam yang berpusat di Viaduct, Bandung.

Informasi dan telekomunikasi

Kode telepon tetap kecamatan ini adalah 0265, berinduk kepada Tasikmalaya. Sambungan telepon cukup baik, menjangkau hampir setiap desa. Adapun pelayanan telekomunikasi selular telah dijangkaui oleh semua operator GSM, menyusul beberapa operator CDMA dengan porsi yang lebih terbatas. Internet sebagai media informasi yang penting mulai berkembang di sini, ini disebabkan karena biaya akses yang relatif terjangkau untuk sebagian penduduk khususnya para pelajar. Salah satu warung Internet yang pertama ada di Banjarsari dan masih tetap eksis adalah Warnet Kinanti Computer yang beralamat di Jalan Raya Timur Banjarsari, tepatnya di Jalan Kubangpari Cibadak, berdiri sejak tahun 2002. Biaya akses rata-rata Internet adalah Rp. 2.500,00 per jam. Untuk mengetahui lebih jauh dapat dilihat di http://www.kinanti.web.id/

Perekonomian

 


 


 


 


 


Hakekat Pengajaran Dasar IPS Sekolah Dasar

Pengorganisasian bahan pengajaran IPS di SD sumbernya dari
berbagai ilmu sosial yang diintegrasikan menjadi satu ke dalam mata pelajaran.
Dengan demikian pengajaran IPS di SD merupakan bagian integral dari bidang studi.
Namum ketika membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sejarah, bahan –
bahan pengajaran bisa dibicarakan secara lebih tajam.
Ada dua bahan kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial
mencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan
dan bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lampau
hingga masa kini.
Mengajar sejarah pada tingkat sekolah dasar memerlukan stimulan
yang besar serta berbagai variasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi peserta
didik. Akan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga supaya tidak kehilangan
kendali dan disiplin. Selain itu diharapkan juga pengajar harus selalu antusias dalam
menembah pengetahuan pribadinya terhadap pengetahuan sejarah. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindarkan suasana kelas yang pasif dan membosankan.
Menurut Hartono Kasmadi (2001 : 152) ada tiga kegiatan yang dapat
diterapkan oleh guru sejarah untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
kelas, yaitu : (1) partisipasi peserta didik melalui ketrampilan latihan, (2) partisipasi
peserta didik melalui penelitian, dan (3) partisipasi peserta didik melalui Diskusi.
Dalam partisipasi peserta didik melalui ketrampilan latihan, yang bisa
dilakukan ialah dengan membuat catatan. Hal ini disebabkan karena buku catatan
mampu menyimpan semua hasil belajar di kelas, seperti ringkasan, diagram, chart
dan gambar.
Dalam partisipasi peserta didik melalui penelitian, yang dilakukan
berupa pengembangan bahan pelajaran dengan membuat suatu kegiatan proyek yang
dapat memberikan motivasi kepada peserta didik yang ”enggan” mempelajari sejarah.
Sedangkan dalam partisipasi peserta didik dilakukan melalui diskusi merupakan salah
satu aktivitas yang dapat melatih kemampuan mental peserta didik dalam menghadapi
situasi tertentu, karena mental merupakan isi penting dalam perkembangan peserta
didik. Peserta didik yang aktif dalam kegiatan ini akan terlatih berpikir kritis dan
mengembangkan kerangka jiwanya untuk menghadapi setiap masalah, membentuk
pengertian terhadap fakta sejarah dan melatih dirinya untuk membuat suatu
kesimpulan. Bahannya tidak berbentuk permasalahan atau pertanyaan saja, tetapi
dapat pula berupa diskusi setelah mereka mengamati suatu model dramatisasi
peristiwa sejarah yang diperagakan oleh temannya.

Nasib Bahasa Inggris di Indonesia: Quo Vadis?

Dalam sebuah diskusi dengan seorang teman, kami menyinggung masalah lemahnya kemampuan orang Indonesia dalam berbahasa Inggris. Oleh sebab itu, tidak heran bahwa jenjang pekerjaan yang dicapai oleh tenaga kerja Indonesia di luar negeri umumnya hanyalah tingkatan pekerja kasar. Ternyata, lemahnya kemampuan berbahasa Inggris itu juga dirasakan oleh para mahasiswa yang kini sedang melanjutkan kuliah di luar negeri. Tidak banyak dari mereka yang mungkin betul-betul menguasai bahasa Inggris. Jauh sekali dibandingkan dengan mereka yang berasal dari negeri jiran, termasuk Filipina. Lantas, apa yang salah? Selama ini kita sudah belajar bahasa Inggris dari SMP kelas satu; bahkan, anak-anak sekarang sudah mengenal bahasa Inggris sejak duduk di bangku SD. Barangkali, karena bahasa Inggris masih diposisikan sebagai bahasa asing. Begitu kata teman saya.
Dalam Politik Bahasa Nasional, bahasa Inggris memang diposisikan sebagai bahasa asing. Jadi, masyarakat pun bersikap “asing” terhadap bahasa Inggris sehingga mereka pun tidak terbiasa untuk menggunakannya. Saya melihat politik bahasa di Jepang serupa dengan politik bahasa Indonesia dalam hal status bahasa Inggris ini. Bahasa Inggris ditempatkan sebagai bahasa asing. 
Jika kita melihat politik bahasa di negeri jiran Malaysia, semula pemerintah Malaysia menempatkan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dan bahasa pengantar di semua jenjang pendidikan.  Namun, karena pengaruh globalisasi dan permintaan pasar yang menuntut kemampuan berbahasa Inggris, sejak 2002 pemerintah mengubah kebijakan dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di semua jenjang pendidikan.
Lain lagi dengan kebijakan bahasa di Brunei Darussalam. Di Brunei Darussalam, bahasa Melayu adalah bahasa resmi dan bahasa Melayu Brunei menjadi alat komunikasi sehari-hari. Namun, untuk bidang pendidikan, Brunei Darussalam menentukan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar mulai pendidikan pradasar hingga pendidikan dasar tingkat ketiga. Pada tingkat keempat, semua pelajaran diberikan dengan bahasa pengantar bahasa Inggris.
Bagaimana dengan Filipina? Filipina adalah negeri yang semula menjadikan bahasa Spanyol sebagai bahasa rujukan mereka. Namun, ketika menyadari pentingnya penguasaan bahasa Inggris, kemudian mereka menggantikannya dengan bahasa Inggris. Politik kebahasaan di Filipina menerapkan kebijakan bilingual. Jadi, bahasa resmi di Filipina masa kini adalah bahasa Filipino dan bahasa Inggris. Akibatnya, keduanya diajarkan secara berimbang di dalam sistem pendidikan mereka.
Bagaimana dengan Indonesia? Semuanya saya kembalikan kepada mereka yang sedang menduduki jabatan penting di negeri ini untuk memikirkan baik buruknya. Meskipun kemampuan rata-rata bahasa Inggris pelajar Malaysia melebihi kemampuan rata-rata siswa Indonesia, kini di Malaysia kekhawatiran terhadap hilangnya kemahiran berbahasa Melayu mulai muncul. Ya, penggunaan bahasa Melayu sekarang makin lama memang makin terkikis. Jadi, meskipun sebuah bahasa diposisikan sebagai bahasa resmi, jika tidak ada keuntungan strategis yang memadai, bahasa tersebut hanya akan menjadi hiasan dalam undang-undang, atau hanya menjadi bahasa di dalam prasasti: ada, tetapi tidak banyak terdengar di dalam kehidupan sehari-hari.  Quo vadis, Indonesia?

Benda Budaya Garut

Siapa yang sangka ternyata di kota dodol ini terdapat sebuah candi? Candi Cangkuang namanya. Candi ini terletak di tengah-tengah Danau Cangkuang. Lokasinya sekitar 10 km di utara Garut, candi ini merupakan peninggalan agama Hindu pada abad ke-8. Komplek candi Cangkuang yang berada di tengah danau membuatnya sangat unik.
Di dalam areal candi ditumbuhi oleh pepohonan yang sangat rindang dan banyak, hal tersebut membuat suasanya candi sangat sejuk dan tidak panas. Tepat di samping Candi, terdapat sebuah makam dari Embah Dalem Arif Muhammad. 

Cara Mencapai daerah ini:

  • Untuk menuju objek Candi Cangkuang, lebih baik menggunakan mobil pribadi, karena cukup jauh dari jalan utama, dan bila menggunakan angkutan umum tentu akan sulit.
  • Untuk masuk ke komplek Candi, kita harus menyeberangi danau dengan menggunakan rakit yang telah disediakan oleh pihak pengelola, sekitar Rp.3.000,- per orang.
     
    Tempat Menginap:
    Di kota Garut, penginapan sangat banyak. Untuk lebih dekat dengan candi, anda dapat memilih penginapan yang berada di Cipanas, Garut. Disana terdapat berbagai macam hotel. Harga dari kisaran Rp.75.000,- s/d Rp.2.000.000,-.

    Tempat Bersantap:
    Anda tidak perlu bingung mencari tempat makan di Garut, karena terdapat beragam jenis restaurant dari mulai khas Sunda sampai dengan masakan Padang.

    Berkeliling:
    Berkeliling Candi cukup berjalan kaki saja, dan juga komplek candi itu berbentuk seperti pulau.
    Yang dapat Anda Lakukan:
    Anda dapat berjalan-jalan di sekitar komplek Candi, karena memang lumayan luas. Atau anda juga dapat masuk kedalam Museum sederhana yang menceritakan tentang awal penemuan Candi itu sampai akhirnya berdiri kokoh seperti sekarang.
    Buah Tangan:
    Sepanjang pintu masuk Candi, akan anda temukan kios-kios yang menjajakan cinderamata sampai makanan.
    Tips:
    Jalan masuk Candi ini agak berbatu. Jadi lebih baik anda menggunakan alas kaki yang nyaman bila tidak ingin kaki anda terasa sakit. Pakailah sepatu olah raga atau sendal dengan sol agak tebal. Dan jangan lupa membawa topi atau payung.