Kamis, 22 Desember 2011

Hakekat Pengajaran Dasar IPS Sekolah Dasar

Pengorganisasian bahan pengajaran IPS di SD sumbernya dari
berbagai ilmu sosial yang diintegrasikan menjadi satu ke dalam mata pelajaran.
Dengan demikian pengajaran IPS di SD merupakan bagian integral dari bidang studi.
Namum ketika membicarakan suatu topik yang berkaitan dengan sejarah, bahan –
bahan pengajaran bisa dibicarakan secara lebih tajam.
Ada dua bahan kajian IPS, yaitu bahan kajian pengetahuan sosial
mencakup lingkungan sosial, yang terdiri atas ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan
dan bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak lampau
hingga masa kini.
Mengajar sejarah pada tingkat sekolah dasar memerlukan stimulan
yang besar serta berbagai variasi pendekatan untuk mendapatkan partisipasi peserta
didik. Akan tetapi kondisi kelas juga harus tetap dijaga supaya tidak kehilangan
kendali dan disiplin. Selain itu diharapkan juga pengajar harus selalu antusias dalam
menembah pengetahuan pribadinya terhadap pengetahuan sejarah. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindarkan suasana kelas yang pasif dan membosankan.
Menurut Hartono Kasmadi (2001 : 152) ada tiga kegiatan yang dapat
diterapkan oleh guru sejarah untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
kelas, yaitu : (1) partisipasi peserta didik melalui ketrampilan latihan, (2) partisipasi
peserta didik melalui penelitian, dan (3) partisipasi peserta didik melalui Diskusi.
Dalam partisipasi peserta didik melalui ketrampilan latihan, yang bisa
dilakukan ialah dengan membuat catatan. Hal ini disebabkan karena buku catatan
mampu menyimpan semua hasil belajar di kelas, seperti ringkasan, diagram, chart
dan gambar.
Dalam partisipasi peserta didik melalui penelitian, yang dilakukan
berupa pengembangan bahan pelajaran dengan membuat suatu kegiatan proyek yang
dapat memberikan motivasi kepada peserta didik yang ”enggan” mempelajari sejarah.
Sedangkan dalam partisipasi peserta didik dilakukan melalui diskusi merupakan salah
satu aktivitas yang dapat melatih kemampuan mental peserta didik dalam menghadapi
situasi tertentu, karena mental merupakan isi penting dalam perkembangan peserta
didik. Peserta didik yang aktif dalam kegiatan ini akan terlatih berpikir kritis dan
mengembangkan kerangka jiwanya untuk menghadapi setiap masalah, membentuk
pengertian terhadap fakta sejarah dan melatih dirinya untuk membuat suatu
kesimpulan. Bahannya tidak berbentuk permasalahan atau pertanyaan saja, tetapi
dapat pula berupa diskusi setelah mereka mengamati suatu model dramatisasi
peristiwa sejarah yang diperagakan oleh temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar